Monday, December 27, 2004

doa saya untuk saudara dan kawan di ujung utara sumatera sana
innalillahi wa inna ilaihi rojiun

mudah-mudahan tante erni, om erwin, lidia dan lona lolos dari musibah.
untuk semua kawan-kawan wartawan di ace hotli afp, nani serambi, pendi sctv, raihan detik, dendi reuters, nasir sctv, bang zaenal metro (dulu di tempo), baihaki rcti, hamdani metro semoga keadaannya semua tetap baik-baik saja dan bisa mengirimkan berita.

untuk pak ismail, pak muhammad, bang ronny....semoga tidak apa-apa.

20 ribu orang tewas di tiga negara Tuhan sangat kuasa atas jiwa makhluknya. Hanya dengan membongkahkan lautnya sedikit saja. Makanya, kiamat adalah pekerjaan mudah saja bagi Dia.

Sunday, December 26, 2004

dua dunia, saya dan dia.

dunia kami jelas berbeda. umur kamipun layaknya seorang bapak dengan anaknya. saat saya masih menyusu pada botol dia sudah melanjutkan sekolahnya ke tingkat di atas sarjana. luar negeri pula.

dia baru saja menyelesaikan dubbing narasi untuk program yang saya produseri. tadi saya yang mengesetkan mic berselotip itu dan mengeteskannya serta membuatkan satu project khusus untuk merekam suaranya. seinheisser seharga 3 juta ditambah macky 8 channel yang berharga entah berapa itu merekamkan suaranya. mungkin karena telah berumur atau mungkin karena capai dan dingin suaranya terdengar serak.

dunia kami jelas berbeda. selesai merekam suaranya, dia mengajak saya untuk makan bersama. matanya telah capai sepertinya, begitu pula raut mukanya. tapi dia terasa memaksa. mungkin karena dia ingin berbincang saja saya kira. tapi ternyata terkaan saya salah duga. sepertinya memang dia ingin saja mengajak makan setelah menemaninya merekam suara. saya tak mengharap apa-apa sejak semula karena itu adalah tugas dari petinggi saya.

lumpia ayam dan udang batok saya pesan bersama segelas capucino hangat dan kemudian ditambah teh botol dingin. sementara dia memesan seafood komplit, ceker dan ditambah siomay serta satu poci teh hangat..ditambah sebotol fresh tea, untuk menyeka jalannya makanannya. kenyang rasanya dan terasa tak begitu nikmat saya jadinya. karena dunia kami jelas berbeda.

dia telah lebih terbiasa menyantap makanannya di tempat-tempat yang tak meriah seperti yang saya usulkan tadi. dia satu-satunya orang yang telah tua ditengah kerumunan orang-orang muda berpasangan yang dari tempat makan akan melanjutkan tetirahnya ke gemerlapnya malam dunia..berdansa dan bercanda.

katanya makin lama umurnya makin malam dia pulan bekerja. "dulu saya masuk jam 9 dan telah bisa pulang jam 5" di kota pelajar pula, ditengah pulau jawa. "dulu saya sempat merasa paling kaya saat bekerja untuk anak petinggi negara" sekarang tidak seperti itu lagi rasanya. mungkin karena pemiliknya pun berbeda. mungkin karena memang usianya sekarang bukan pada jayanya.

tapi tetap saja, salut saya padanya. gayanya yang sederhana saja tak menandakan seorang bergajikan 3 angka di depan 6 angka nolnya, itu perkiraan gajinya menurut saya. karena dia tetap saja berencana untuk mengunjungi gunung dan bukit tempat berdirinya menara pemancar televisinya. tempat pekerja dibawahnya menyendiri memastikan gelombang hiburan terpancar dengan sempurna. "saya akan menyetir sendiri, menginap disana bersama istri dan anak saya. cirebon, tegal,purwokerto, bandung dan kembali lagi jakarta"

terimakasih atas waktunya. saya menyanjung anda yang masih sangat mau membantu tugas yang dibebankan kepasa saya. mudah-mudahan hasilnya seprti yang dikira.

Monday, December 20, 2004

"begini urusannya kalau sudah dengan orang-orang penting"

mulai dari gusdur, cucu wachid hasyim, pendiri nadhatul ulama. ishadi sk mengatakan "melihat gus dur di panggung politik saya seperti disuguhi jurus-jurus silat adiluhung. mengikuti gerak gerik gus dur di panggung politik seperti menonton film pendekar mabuk, langkahnya terkesan simpel dan ngawur, padahal punya implikasi politis yang rumit, langkahnya terlihat enteng tetapi mematikan" presiden ri ke 4 ini memang salah satu ahlinya dalam berpolitik. dia bisa berubah sekejap saja, hari inimenyatakan kontra keesokan harinya telah berubah jadi 'iya', bahkan pagi hari mengatakan 'iya' untuk kemudian sore harinya mengatakn 'siapa bilang?'.

tetapi dalam urusan mengejarnya untuk wawancara, mantan ketua umum NU selama 15 tahun (1984-1999) ini tidaklah begitu menghabiskan tenaga. kami berhasil membuat janji dengannya setelah wawancara beliau dengan rizal mustary di acara kupas tuntas, sekejap sebelum dia berangkat ke australia untuk memberi ceramah, setelah kekalahannya dari hasyim muzadi dalam perebutan posisi ketua.

datang kerumahnya, dia sedang berbincang dengan orang-orang dekatnya, yang hampir semuanya bersarung dan berkopiah ala santri-santri pesantren di jawa timur sana. datang di rumah dia tidak ber-aura luar biasa, karena semuanya biasa-biasa saja layaknya rumah orang biasa. padahal dialah presiden indonesia ke-empat yang menang setelah menang dalam catur politik di parlemen sana, dulu...setahun sesudah turunnya penguasa lama. hanya dengan 20% saja pendukungnya di parlemen sana, setengahnya saja dari pendukung wakilnya megawati sukarnoputri yang menguasai hampir 50% suara.

"hanya suharto yang bisa menyaingi gerak politiknya", satu saat dia sempat berkata!!!




Saturday, December 11, 2004

applaus yang meriah untuk pemenang....
"....citra goes to 'STUDENT MOVEMENT 1998' by tino saroenggalo"
dan aku bertepuk dengan kerasnya, hingga saleh ali pemeran said dalam bajaj bajuri menoleh.

-------------------------------
kedatangan saya untuk menghormati dan merayakan sang pembuat documentary ini, tino saroenggalo. Hormat saya untuk keseriusan meneliti, mengikuti kejadian di lapangan, mengumpulkan ceceran gambar-gambar dari beragam format video, me-reka dan membuat alurcerita, hingga mencampur semuanya dalam pengerjaan editing serta kemudian mengedarkan hingga memblow up film ini ke format film 35mm. Dari semua itulah akhirnya dia bisa melanjutkan ke pekerjaan mengedarkannya hingga student movement bisa ditonton di bioskop-bioskop jaringan studio 21, hingga film ini bisa ditonton masyarakat luas melalui layar lebar.

sekali lagi selamat, tiada sesal yang terasa karena anda membuatnya dengan lebih dalam dan serius daripada kami disini.

Friday, December 10, 2004

nabire...
hanya untuk 2 jam saja, sekadar menatap mega yang kemudian langsung pergi menghilang ke angkasa

untunglah tiada sia-sia

Monday, December 06, 2004

ARADEA

Bila kawanmu bertanya tentang asal mula nama kamu, jawablah dengan bangga “namaku berasal dari nama seorang tokoh perwayangan bernama adipati karna”. Adipati karna adalah saudara tiri arjuna, sama-sama beribukan dewi kunthi dengan ayah yang berbeda. Karna berayahkan bhatara surya/dewa matahari. Arjuna adalah anak dari Batara Surya.

Ayah harap, aradea jadi seorang yang menerangi dunia…hingga bisa mencapai surga.

Sunday, December 05, 2004

may the best win....

berikut adalah nominasi ffi 2004 untuk kategori dokumenter terbaik :
1. Abrakadabra Ragam MMN (1)
2. Cendrawasih dari Berawai SCTV (1)
3. Derita Korban Pelacuran di Negeri Jiran SCTV (2)
4. Hitam-Putih Super Semar Trans TV (1)
5. Penyelundupan Kayu Ilegal SCTV (3)
6. Student Movement Indonesia PT. Mitra C.V. (1)
7. Untuk Kaum Muda IKJ (1)

berikut adalah nominasi ffi 2004 untuk kategori film pendek terbaik :
1. Djedjak Darah: Surat Teruntuk Adinda (M. Aprisiyanto)
2.Ketok (Tintin Wulia)
3. It's Almost There (Ariani Darmawan)
4. Everything's OK (Tintin Wulia)
5. Dajang Soembi: Perempoean Jang Dikawini Andjing (Edwin)
6. Ibu (Renas Makki)

Saturday, December 04, 2004

"masuk ni...hitam putih supersemar kita pasti masuk", kang ule (sulaeman sakib) -eksekutif produser hitam putih supersemar : sukarela atau kudeta?

"ah, gua gak yakin kang?" ucap saya (pesimisme adalah cara memandang segala sesuatu, tetapi saya selalu berpegang pada harapan agar tak jatuh dan berusaha untuk menjadikannya lebih optimis)...nilai yang menjual pada hp supersemar adalah testimonial yang diucapkan dengan lantang dan penuh keyakinan. yang kemudian diperkuat oleh testimoni lainnya yang menguatkan testimoni sebelumnya. nilai lainnya adalah kelihaian mas riza primadi dalam mendrive pertanyaan-pertanyaan dan juga bacaan-bacaan yang dia persiapkan khusus untuk melakukan wawancara. dan tak lupa editing yang dikerjakan dengan mulus oleh setiawan...

"yah liat besok lah kang", saya ngeloyor, "enak nih ngopi dulu terus balik deh" :P

kepikiran bebreapa dokumenter lain yang jadi saingan, yang menurut saya menari. Ada abrakadabra yang dibuat oleh aryo danusiri, ada student movement dan beberapa semi investigasi produksi kawan-kawan di sctv.

dan ternyata...

lola amaria membacakan...

nominasi untuk kategori film dokumenter adalah....

hitam putih supersemar!....yeaaaaaahhhhhh.....

selamat selamat selamat :)

Friday, December 03, 2004

Bandung masih agak ramai hari itu, 20 november 2004, suasana libur lebaran membuat bandung menjadi lebih ramai dari biasanya. Factory outlet menuai berkah dan keuntungan. pesan singkat ini masuk pagi hari pukul 09.41 WIB, pengirimnya adalah Riza Primadi (Direktur Pemberitaan TRANS TV) "selamat ya HITAM PUTIH SUPERSEMAR terpilih sebagai salah satu film dokumenter pilihan FFI (Festival Film Indonesia) 2004. Keep the good work. I'm proud of you guys".

surprise surpise....

Kemudian hari berlanjut seperti biasa, bagi saya berlibur di bandung merupakan kemewahan yang tak terbanding, menyenangkan dan menenangkan. Pesan pendek itu terlupakan.

"yung, ada undangan buat lu tu....!" ternyata itu adalah undangan untuk menghadiri malah pemilihan nominasi FFI 2004, di studio 1 indosiar, hari sabtu 4 november besok jam 19.00. tapi....kok saya agak males dateng yaaa.....

duh...malasnya malasnya....

------------------------------------------------
SINEMA PILIHAN JURI FESTIVAL FILM INDONESIA 2004
JAKARTA (12/11/2004)
Akhirnya Panitia dan Anggota Seleksi Festival Film Indonesia (FFI) 2004 Bidang Penjurian, di Auditorium Gedung Film mengumumkan Sinema-Sinema pilihan hasil penilaian. Pada kesempatan tersebut diumumkan beberapa Sinema Cerita untuk Bioskop, Sinema Dokumenter, Sinema Televisi dan Sinema Pendek yang berhak maju ketahap berikutnya.
Komite Seleksi Film Cerita untuk bioskop FFI 2004
Dengan anggota: George Kamarullah, Jay Subiakto, Marselli Soemarno, Niniek L Karim, Djenar Maesa Ayu, Embi C Noer, Noorca M Massardi, N Riantiarno, Eddy D Iskandar, Lusiana Rumintang, Alex Chandra. Merekomendasikan kepada Dewan Juri FFI 2004 maupun kepada Penyelenggara FFI tahun 2004 dan tahun-tanun yang akan datang, bagi peserta yang dari awal pembuatannya menggunakan kamera digital kemudian diblowup menjadi seluloid, harus menginformasikan data teknisnya sebagai pertimbangan Dewan Juri. Rekomendasi lainnya adalah pemisahan penilaian dan penghargaan antara film cerita yang menggunakan materi seluloid dengan film cerita yang menggunakan kamera video digital atau menyelenggarakan festival film digital yang terpisah dari festival film seluloid.
Komite Seleksi Film Cerita untuk Bioskop 2004, pada kesempatan tersebut juga menetapkan 7 (tujuh) Sinema yang berhak maju ke tahap penilain selanjutnya. Adapun ke 7 Sinema Bioskop tersebut sesuai dengan urutan yang di unggulkan terdiri dari :
1. ADA APA DENGAN CINTA ? MILES PRODUCTIONS
2. ARISAN! KALYANA SHIRA FILM
3. PETUALANGAN SHERINA MILES PRODUCTIONS
4. MARSINAH GEDAM SINEMUDA PERKASA
5. ELIANA, ELIANA MILES FILM/I SINEMA
6. PASIR BERBISIK SALTO FILM/CAMILA INTERNUSA
7. MENGEJAR MATAHARI SINEMART INDONESIA & KIPAS COM

Dewan Juri Film Dokumenter FFI 2004
Dengan anggota: Hamsad Rangkuti, German G Mintapraja, Gerzon R. Ayawailla, Adi Pranajaya merangkap sebagai Sekretaris dan Hadi Artomo S.Sn. yang merangkap sebagai Ketua. Menetapkan Film Dokumenter FFI 2004 yang lolos seleksi ke tahap selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Abrakadabra Ragam MMN
2. Cendrawasih dari Berawai SCTV
3. Di Balik Pembajakan Woyla Metro TV
4. Derita Korban Pelacuran di Negeri Jiran SCTV
5. Hitam-Putih Super Semar Trans TV
6. Lama Fa, Pemburu Paus RCTI
7. Masyarakat Pemburu Paus TV7
8. Manisnya gula Selundupan SCTV
9. Penyelundupoan Kayu Ilegal SCTV
10.Panggung Untuk Sjahrir PT. SET Film
11.Student Movement Indonesia PT. Mitra C.V.
12.Topeng Malang:
Ketika Alam Nyata & alam Ghaib Menyatu SCTV
13.Tidung dan Sebuah Nirwana AIR Sinema
14.Untuk Kaum Muda IKJ
15.Youth on The Edge Off Stream M&D

Komite Seleksi Film Televisi FFI 2004
Dengan anggota: Veven SP Wardhana, Christantiowati, Debra yatim, Hartanto, Alex Kumara, Naratama Rukmananda, Ging Ginanjar, Mayong Suryoleksono dan Ratna Sarumpaet sebagai Ketua. Ratna pada kesempatan ini mengungkapkan Komite Seleksi Film Televisi FFI 2004 telah menyaksikan, menyeleksi dan mengevaluasi 61 Film televisi yang berdurasi antara 71 menit hingga 112 menit, sejak tanggal 28 Oktober hingga 11 November 2004. Selain meloloskan 15 judul untuk selanjutnya dinilai lebih khusus oleh dewan juri.
Ratna pada kesempatan yang sama juga mengungkapkan, Komite Seleksi Film Telvisi FFI 2004 mencatat beberapa hal khusus antara lain beberapa judul yang lolos seleksi ternyata merupakan film-film yang belum pernah ditayangkan, dan sebagian sudah ditolak untuk ditayangkan oleh berbagai stasiun televisi Indonesia. Dari 51 judul yang diseleksi hanya terdapat lima karya yang diperuntukkan sebagai tontonan anak-anak, tiga diantaranya menampilkan kualitas terbaik sehingga lolos seleksi. Yaitu "Doa di Bilik Santri", "Bekisar Merah" ddan "Uti Ingin Naik Mobil di Hari Sabtu". Komite Seleksi juga mencatat sebanyak 36 judul (59%) dari 61 peserta, mengandung sikap kebencian pada perempuan (Misoginis) dan cenderung mengandung bias gender, dalam skala dan derajat yang berbeda-beda. Komite Seleksi juga mengusulkan agar program acara Film Cerita Televisi kembali dihidupkan oleh para insan perfilman maupun para pengelola stasiun televisi Indonesia sebagai program acara unggulan yang dapat ditawarkan pada masyarakat.
Sebagai hasil akhir Komite Seleksi Film Televisi FFI 2004 menetapkan 15 peserta yang lolos seleksi sebagai berikut:
1. Kidung
2. Panggil Aku Puspa
3. Doa di Bilik Santri
4. Wo Aini Indonesia
5. Di Bawah Langit Jakarta
6. Jermal
7. Bekisar Merah
8. Uti Ingin Naik Mobil di hari Sabtu
9. Perayaan Besar
10. Hsiau Tsing
11. Kutunggu Kau di Pasar Minggu
12. Taxi Blues
13. Istri
14. Pria idaman
15. Sendal Bolong untuk Hamdani

Dewan Juri Film Pendek FFI 2004
Dengan anggota: Gatot Prakosa, Alexander Sihar, Seno Joko Suyono, Hera Diani, Bambang Supriadi. Dewan Juri Film Pendek FFI 2004 sejak 26 oktober sampai dengan 11 November 2004 telah menyeleksi dan menilai 90 judul film pendek, dengan satu judul rusak secara teknis. Sebagai hasil akhir diputuskan 12 judul Film Pendek menjadi film pilihan untuk dinominasikan, yaitu:
1. Blits (Ody Harahap)
2. Dajang Soembi: Perempoean Jang Dikawini Andjing (Edwin)
3. Di Antara Masa Lalu dan Masa Sekarang (Eddie Cahyono)
4. Djedjak Darah: Surat Teruntuk Adinda (M. Aprisiyanto)
5. Durian (Farishad I. Latjuba)
6. Everything's OK (Tintin Wulia)
7. Ibu (Renas Makki)
8. Is It Love? (Dian Lasvita)
9. It's Almost There (Ariani Darmawan)
10.Ketok (Tintin Wulia)
11.Peronika (Bowo Laksono)
12.Photo (Koko LF Kartiko)

Wednesday, December 01, 2004

propaganda!!

sudah agak lama sebenarnya documentary yang ditulis,diarahkan dan diproduksi oleh michael moore ini saya tonton. mungkin sejak 6 bulan yang lalu...fahrenHEIT 9/11. Propanda Documentary "for democrat party", beberapa kawan menyebutnya demikian, walau bagi saya itu sah-sah saja karena sang pembuat film memang dari awal telah merancangnya untuk melakukan anti-pemihakan pada subyek dalam film tersebut, dalam hal ini george w bush (atau lebih tepatnya pada kebijakan-kebijakan bush beserta para republicans).

Sebaliknya, documentary satu-nya lagi baru saya kemarin pagi, fahrenHYPE 9/11. Anti propanda dari fahrenHEIT 9/11. Bertubrukan, beradu domba...content-nya sama-sama saling memojokkan. Bila michael moore memojokkan bush dan kebijakannya serta orang-orang disekitarnya, maka allan peterson (sang sutradara) sangat terasa memojokkan michael moore dalam memojokkan bush...that's the america way. you could have your own perspectives about something without fear. mungkinkah di indonesia sini????