Monday, December 29, 2003

hectic

ntar, gua inget-inget dulu udah berapa hari gua ga pulang...hari ini malam senin, kemarin malam minggu, kemarinnya malam sabtu dan kemarin kemarinnya lagi malam jumat. malam ke empat di kantor gila ini. baju baru ganti 2 kali saja...haha, mandi jadi gak perlu kalo tidur di kantor...sayang ama bau badan. ada 6 segmen yang harus dikerjakan untuk proyek kilas balik 2003 bersama iwan fals, tayang hari rabu sore tanggal 31 desember jam 1/2 6 sore...1 jam program, jadi kurang lebih 45 menit maksimal durasi programnya (karena 15 menit lainnya dipasangin iklan). lebih 3 menit dari waktu normal durasi program seharusnya yang waktunya 48 menit.

baru aja paket segmen 1 selesai, tentang aceh,timika dan poso...durasinya 10 menitan..dicampur dengan iwan fals lagi nyanyi lagu sumbang sebagai carier jualannya...paket tentang bencana juga udah selesai dikerjain ama lies tadi sore...sekarang paket tentang bom sedang dikerjain ama iis (paket ini juga diseling lagu puing iwan fals). besok lies ngerjain 2 paket lagi tentang penggusuran ama politik...entah selesai atau nggak, tapi artinya masih harus ada 1 shift lagi minimal untuk ngerjain paket tentang korupsi dan ekonomi.

mudah-mudahan besok pagi bisa selesai 3 segmen. 1 segmen besok dikerjain ama lies, 2 segmen lagi??? liat ntar aja deh...hari selsa tengah malam harus dijahit semuanya targetnya...udadh lengkap ama OBB, shortbump, template dan grafis...tetap semangats bro!!!

Wednesday, December 24, 2003


quote of the day!
"mau berkhianat bang, terkadang pengkhianatan kecil itu indah rasanya"

Friday, December 19, 2003

20.56 wib, sekilas saya lihat casio edifice hadiah di lengan kiri saya. kamis,18 desember 2003 malam ini.

"den...den..." saya langsung saja nyeplos omongan memanggil sang kawan, seorang stringer reuters di aceh, begitu saya memegang gagang telpon yang diberikan oleh bell boy hotel menara peninsula di kawasan slipi malam tadi.

"siapa ini?!".

Loh kok nanya, pikir saya dalam hati. Bukannya kemarin dia ngasih tau tempat dia menginap di kamar 1215 ini?

"ini buyung den, buyung!!".

"ini siapa?? mau bicara dengan siapa??"

"Wuaduh, jangan-jangan salah ngasih nomor kamar nih anak", begitu tiba-tiba terpikir oleh saya.
"Bisa bicara dengan dendi?" sekali lagi saya coba meyakinkan diri bahwa dendi tidak salah memberikan nomor kamar.

"ini siapa?" suara di ujung sana mulai bertanya. saya merasa nadanya seperti sedikit curiga...

"ini buyung...saya kerja di trans tv".

"ohh....ini afdal, saya kakaknya dendi". Setelah pembicaraan tak jelas beberapa saat, singkat kata naiklah saya ke lantai m1 (lantai tepat di atas lobi hotel). disanalah saya menunggu si dendi...sambil nikmati beberapa lukisan yang sedang dipajang disana...harganya mulai 2 juta ampe 10 juta..."mmm, sepertinya tidak semahal itu seharusnya menurut saya.

****

"tangan ni anak kok dingin ya, sedikit berkeringat juga rupanya"

badannya agak sedikit membesar dibanding terakhir saya bertemu dengannya kira-kira 2 bulan yang lalu saat dia dipanggil ke tv7. "atas undangan saor hutabarat sendiri yung gua kesini" begitu katanya padaku. Scarf yang berbeda masih melingkar di lehernya, gaya standar para jurnalis yang ada di medan yang berbahaya. Scarf adalah ciri, penanda bahkan style yang dianggap 'cool' untuk para jurnalis di daerah konflik. semua jurnalis yang saya kenal pasti memiliki scarf seperti kawanku ini.

****

tak lepas ingatan saya, saat saya menjemput anak ini di antara lhokseumawe dan bireun. mufti duduk di depan, saya di jok belakang. kuda warna biru tua ini melaju mulus disupiri oleh pak nazar. ya, pak nazar....semoga istri dan anak bapak satu-satunya selalu dikasihi-Nya, seperti saya yakin Dia mengasihi bapak.

18.15.49 wib 13/12/2003
buy... pak nazar meninggal. dari tgl 7 hilang, hari ini jenazahnya ditemukan di lhok. g sedih banget deh.

sms delvi mengagetkan...berita mengagetkan. saat itu saya baru naik angkot sadangserang-caringin...hujan rintik di bandung sore itu.

saya blank sejenak tak dapat berpikir apa-apa. pak nazar driver kita di aceh? pak nazar yang masih mau ngejemput kita ke medan dari banda aceh saat kita berenam, rombongan jelajah ramadhan, gara-gara kita terlambat boarding pesawat yang langsung landing di bandara blang bintang banda aceh? pak nazar yang sempat menabrakkan spatbor belakng mobil di makam nahrisiyah di wilayah pasai gara-gara saya dimintai uang oleh anak-anak aceh yang mengaku anggota tentara nagroe aceh (TNA)? yang selalu tenang membawa mobil? yang dengan diamnya membuat kita tenang dan dapat beristirahat di wilayah yang tidak pernah jelas kapan bahaya kan datang. yang hanya memiliki anak perempuan semata wayang yang cantik dari seorang istri yang berprofesi sebagai guru sd?

yang kalau tertawa matanya agak sedikit menyipit? yang wajahnya kemerahan saat kepanasan sehingga jadi lucu.. yang selalu membelikan kami oleh-oleh dendeng aceh saat kita hendak pulang ke jakarta setelah selesai bertugas di nangroe.

pak nazar itukah???

gua bales sms delvi..
isinya entah apa? saya lupa. saya hanya ingat seorang bapak yang baik, yang mencari nafkah bagi anak istrinya walaupun dia sadar pekerjaannya sangatlah berbahaya.

****

tambahan :
10-2 hilang : langsa, aceh selatan
10-2 ditemukan : krueng mane, aceh utara
tamu dari medan
10-2 makam : blang bintang, aceh besar

****

ting..dentingan lift menunjukkan kalau kami telah sampai ke lantai 12. "nah sekarang kita ke kamar 1215 yung" kata dendi.

pintu dibukakan oleh seorang bapak setengah muda. dialah ynag tadi mengangkat telpon dariku tadi. "saya yang tadi menelpon bang" kataku saat mengenalkan diri bahwa sayalah orang yang bernama buyung tadi. "aku sangka tadi saudaraku yang nelpon yung" kata dia menimpali. "aku punya saudara bernama buyung, itungannya dalam keluarga adalah cucu" kata dia lagi....

afdal yasin, itulah nama bapak separuh baya ini. "dia orang pkb yung, asalnya dari aceh selatan" kata dendi. gua kerja sama ama dia buat nyari ulama buat proyek dokumenter pemilu yang dibiayai PTV dan In-Docs. dialah yang nyewa kamar ini sebenarnya dan dia adalah anggota dprd tk 1 daerah istimewa aceh.

****

"raihan lagi sakit yung..perutnya kambuh.." begitu dia mulai pembicaraan. gua baru aja nganter dia dari rumah orang pinter".

dendi masih jalan dengan raihan hingga sekarang. lama juga, dan sepertinya mereka mulai berpikir untuk meningkatkan status jalan mereka ke tahapan yang lebih mulia. amin den...amin :)

raihan seorang reporter detikcom yang ditugaskan di aceh sejak pengepungan gam oleh tni di kawasan cot trieng. menurut pengakuannya, dia orang yang penaik darah..mudah marah tapi baik hati. mungkin karena marga lubis yang mengalir di darahnya membuat dia sedikit temperamen..

"hehehe, bener gak rei?"

tok tok..pintu hotel diketuk dari luar. kapucong sweatshirt warna putih menutupi kepala pemilik wajah hitam manis ini, lalu berturut-turut muncul juga kepala-kepala dengan rambut potongan pendek 1 cm.."Hai..maaf lahir batin rei!" ucapku..."kenalin yung, ini kakak dan adikku", raihan mengenalkan dua orang laki-laki yang ikut bersama dia. muka mereka mirip, hanya saja rei agak hitam sementara dua saudara laki-lakinya lebih sawo matang muda warnanya...

ternyata bukan muka saja yang mirip, saat rei membuka kapucongnya ternyata dia memotong rambutnya dengan model 2 cm-an juga..."hmmm, cewe maco...cewe macho...'

baru ngobrol beberapa patah kata, muncul perempuan agak gemuk berkerudung putih, berkaos oblong putih lengan pendek. seperti orang cina apalagi ditambah matanya yang kecil..."nah ini rini yung...cik rini nama bekennya!" reihan mengenalkan kawan yang baru masuk ini.

"ternyata inilah cik rini itu?" aku tercenung.
dalam bayanganku, cik rini adalah seorang perempuan aceh utara berkerudung berkulit agak gelap dan bermuka tegas. mungkin mirip dengan mbak enni, chief photographer reuters di jakarta. bayanganku sedikit terpengaruh oleh tulisannya tentang tragedi simpang kka di majalah pantau sepertinya. tak sangka orang yang menulis reportase itu adalah seorang perempuan berkulit putih, berusia sepantaran denganku dan berbicara dengan irama yang lebih mirip anak kecil...dan ternyata dia bukan asli aceh pula, tetapi ayu pelembang.





Wednesday, December 10, 2003

hari ini, 10 desember. hak asasi manusia mendapatkan tempat yang layak dalam perayaannya hari ini, sebagian besar orang langsung ingat saat disebut 10 desembar hari apa. saat semua orang gempita tentang hak asasi manusia hari ini, ada segelintir orang yang juga merayakan sesuatu hari ini. merekalah orang-orang yang tidak diberi keberuntungan fisik yang lengkap oleh Tuhan.



"...waduh, kok gak cukup ya?? gimana caranya saya lewatin ini??" udin celingak celinguk cari jalan. akhirnya dia putar balik haluan, dia mencondongkan badannya ke belakang, roda besar yang menopangnya ditahan menggunakan tangan agar tidak bergerak kemudian dengan sekali sentakan dia membuat putaran...suing, kursi roda itupun berbalik 180 derajat.

udin, pria tengah baya yang sebagian besar masa kanak hingga remajanya dihabiskan di YPAC jalan hang lekiu memutar roda pemutar kursinya santai...tak terburu-buru walau siang itu matahari menebar hawa panas dan lembab. "mau hujan kayaknya nih yung...sumu' ". kakinya tak bisa berfungsi sejak dia berusia 10 tahun. ukurannya mengecil.... "saya kecelakaan yung, tulang bagian belakang saya patah" cenungnya, walau matanya tetap bersinar tegar...

Srrr...srrr, tangannya yang terlihat lebih kekar agak kontras dengan ukuran kakinya yang kecil..mereka terkulai. mungkin karena itulah kaki kecilnya terkadang ditumpangkan di atas pahanya saat dia sedang mengayuh kursi rodanya.

"ah, toiletnya gak ada yang duduk..adanya cuma yang jongkok!?" dia dorong badannya ke ujung depan kursi penopang aksesibilitas-nya. tangannya merogoh sesuatu didalam sakunya. "udah standar nih yung kemana-mana saya selalu membawa plastik ini, jaga-jaga pas kebelet dan ternyata si toilet swalayan ini gak nyediain wece jongkok yang ramah bagi penderita cacat seperti saya..". lima, enam lembar platik bening ukuran seperempat liter selalu dibawanya di tas coklatnya yang juga berfungsi sekaligus sebagai bantalan dudukan kursi rodanya yang terbuat dari kanvas kasar.

"kebayang gak yung, bagaimana kejadiannya kalau yang cacat seperti saya ini adalah perempuan?!"...saya langsung tercenung...sama sekali tak pernah terbayang oleh saya, bagaimanakah caranya???

sementara saya masih berpikir, udin sedang menggoyang-goyangkan plastiknya di atas lubang wece jongkok itu...memastikan tiada sisa air kencingnya yang masih menempel di plastik pelindungnya dari penyakit ginjal...

Tuesday, December 09, 2003

dikirim:
22:05:50
09/12/2003
...aku kok tiba2 BT ttg kita ya..heran!
pengirim:
xxxxxxx
+628XXXXXXXXX

dikirim:
22:14:52
09/12/2003
ya moga aja...tp gw gak yakin
pengirim:
xxxxxxx
+628XXXXXXXXX

semoga lancar-lancar saja ya dan dimudahkan

Monday, December 08, 2003

"Susah amat ya mau menikah di negeri para orang tua yang saklek menerapkan kemegahan adat istiadat tanah kelahirannya!!" keluh seorang kawan yang sedang merencanakan pernikahannya. Wajahnya agak kusut masai sore saat kami berbincang setelah lama tak bersua. "Mungkin dia kecapaian.." begitu terlintas di pikiran saya. Bayangkan saja, dia harus menemani orang tuanya bersilaturahmi ke rumah orang tua sang gadis idaman...

"Gua harus bawa dodol, wajik,buah-buahan, bolu, kue kering, kain songket dan cincin saat lamaran yung, masing-masing jenis harus disimpan dalam satu tempat berbeda yang dirias disesuaikan dengan kebiasaan adat istiadat pihak perempuan! huh....berapa orang yang harus gua repotin buat ngebawain 7 bawaan itu??"

"Itu belum semuanya men, pas akad nikah gua masih harus lagi bawa baju jadi, mas kawin, pakaian dalam, sepatu, sandal, kain batik, alat kosmetik, buah-buahan, uang asap ama cincin kawin." saya bengong dulu pas ngedengerin dia meracau..."bukannya buah-buahan ama cincin kawin udah dikasihin pas lamaran? terus uang asap apaan lagi tuh?" Tanyaku bertubi.

"Au ah gua pusing mikirinnya!!" dia ngeloyor pergi.
"Hei...ntar dulu, ntar gua kalo mau kawin gimana ya?????"

Duh, mudah-mudahan dimudahkan saat saya hendak menjalankan perkawinan saya....AMINNNNNNN

Saturday, December 06, 2003

"...bagi kami, kalianlah harta paling berharga yang kami punya. kalianlah intan berlian paling bersinar dan bercahaya yang ada di dunia".

"makasih pa", begitulah ucapku dalam hati...pelupuk mata terasa agak berat...lapisan tipis di kornea mata tiba-tiba seperti berlapis, rasanya seperti sedang mengkupas bawang.

urusan yang hari ini sedang saya kerjakan sejak awal sudah terasa akan ribet...dan hingga sekarang setelah satu langkah selesai saya kerjakan urusan ini tetap saja jadi urusan ribet...

kompromi dan berkepala dingin. itu yang saya perlukan untuk menyelesaikan urusan ini.


Tuesday, December 02, 2003

dua hari kemarin, senin dan selasa....menyempatkan waktu untuk menonton keping dvd malaysia. pink floyd : the wall dan rebel music : bob marley.



We don't need no education
We dont need no thought control
No dark sarcasm in the classroom
Teachers leave them kids alone
Hey! Teachers! Leave them kids alone!
All in all it's just another brick in the wall.
All in all you're just another brick in the wall.
-Pink Floyd, Another Brick In The Wall part 2-




Until the philosophy which hold one race
Superior and another inferior
Is finally and permanently discredited and abandoned
Everywhere is war, me say war
-Bob Marley, War-