Bandung masih agak ramai hari itu, 20 november 2004, suasana libur lebaran membuat bandung menjadi lebih ramai dari biasanya. Factory outlet menuai berkah dan keuntungan. pesan singkat ini masuk pagi hari pukul 09.41 WIB, pengirimnya adalah Riza Primadi (Direktur Pemberitaan TRANS TV) "selamat ya HITAM PUTIH SUPERSEMAR terpilih sebagai salah satu film dokumenter pilihan FFI (Festival Film Indonesia) 2004. Keep the good work. I'm proud of you guys".
surprise surpise....
Kemudian hari berlanjut seperti biasa, bagi saya berlibur di bandung merupakan kemewahan yang tak terbanding, menyenangkan dan menenangkan. Pesan pendek itu terlupakan.
"yung, ada undangan buat lu tu....!" ternyata itu adalah undangan untuk menghadiri malah pemilihan nominasi FFI 2004, di studio 1 indosiar, hari sabtu 4 november besok jam 19.00. tapi....kok saya agak males dateng yaaa.....
duh...malasnya malasnya....
------------------------------------------------
SINEMA PILIHAN JURI FESTIVAL FILM INDONESIA 2004
JAKARTA (12/11/2004)
Akhirnya Panitia dan Anggota Seleksi Festival Film Indonesia (FFI) 2004 Bidang Penjurian, di Auditorium Gedung Film mengumumkan Sinema-Sinema pilihan hasil penilaian. Pada kesempatan tersebut diumumkan beberapa Sinema Cerita untuk Bioskop, Sinema Dokumenter, Sinema Televisi dan Sinema Pendek yang berhak maju ketahap berikutnya.
Komite Seleksi Film Cerita untuk bioskop FFI 2004
Dengan anggota: George Kamarullah, Jay Subiakto, Marselli Soemarno, Niniek L Karim, Djenar Maesa Ayu, Embi C Noer, Noorca M Massardi, N Riantiarno, Eddy D Iskandar, Lusiana Rumintang, Alex Chandra. Merekomendasikan kepada Dewan Juri FFI 2004 maupun kepada Penyelenggara FFI tahun 2004 dan tahun-tanun yang akan datang, bagi peserta yang dari awal pembuatannya menggunakan kamera digital kemudian diblowup menjadi seluloid, harus menginformasikan data teknisnya sebagai pertimbangan Dewan Juri. Rekomendasi lainnya adalah pemisahan penilaian dan penghargaan antara film cerita yang menggunakan materi seluloid dengan film cerita yang menggunakan kamera video digital atau menyelenggarakan festival film digital yang terpisah dari festival film seluloid.
Komite Seleksi Film Cerita untuk Bioskop 2004, pada kesempatan tersebut juga menetapkan 7 (tujuh) Sinema yang berhak maju ke tahap penilain selanjutnya. Adapun ke 7 Sinema Bioskop tersebut sesuai dengan urutan yang di unggulkan terdiri dari :
1. ADA APA DENGAN CINTA ? MILES PRODUCTIONS
2. ARISAN! KALYANA SHIRA FILM
3. PETUALANGAN SHERINA MILES PRODUCTIONS
4. MARSINAH GEDAM SINEMUDA PERKASA
5. ELIANA, ELIANA MILES FILM/I SINEMA
6. PASIR BERBISIK SALTO FILM/CAMILA INTERNUSA
7. MENGEJAR MATAHARI SINEMART INDONESIA & KIPAS COM
Dewan Juri Film Dokumenter FFI 2004
Dengan anggota: Hamsad Rangkuti, German G Mintapraja, Gerzon R. Ayawailla, Adi Pranajaya merangkap sebagai Sekretaris dan Hadi Artomo S.Sn. yang merangkap sebagai Ketua. Menetapkan Film Dokumenter FFI 2004 yang lolos seleksi ke tahap selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Abrakadabra Ragam MMN
2. Cendrawasih dari Berawai SCTV
3. Di Balik Pembajakan Woyla Metro TV
4. Derita Korban Pelacuran di Negeri Jiran SCTV
5. Hitam-Putih Super Semar Trans TV
6. Lama Fa, Pemburu Paus RCTI
7. Masyarakat Pemburu Paus TV7
8. Manisnya gula Selundupan SCTV
9. Penyelundupoan Kayu Ilegal SCTV
10.Panggung Untuk Sjahrir PT. SET Film
11.Student Movement Indonesia PT. Mitra C.V.
12.Topeng Malang:
Ketika Alam Nyata & alam Ghaib Menyatu SCTV
13.Tidung dan Sebuah Nirwana AIR Sinema
14.Untuk Kaum Muda IKJ
15.Youth on The Edge Off Stream M&D
Komite Seleksi Film Televisi FFI 2004
Dengan anggota: Veven SP Wardhana, Christantiowati, Debra yatim, Hartanto, Alex Kumara, Naratama Rukmananda, Ging Ginanjar, Mayong Suryoleksono dan Ratna Sarumpaet sebagai Ketua. Ratna pada kesempatan ini mengungkapkan Komite Seleksi Film Televisi FFI 2004 telah menyaksikan, menyeleksi dan mengevaluasi 61 Film televisi yang berdurasi antara 71 menit hingga 112 menit, sejak tanggal 28 Oktober hingga 11 November 2004. Selain meloloskan 15 judul untuk selanjutnya dinilai lebih khusus oleh dewan juri.
Ratna pada kesempatan yang sama juga mengungkapkan, Komite Seleksi Film Telvisi FFI 2004 mencatat beberapa hal khusus antara lain beberapa judul yang lolos seleksi ternyata merupakan film-film yang belum pernah ditayangkan, dan sebagian sudah ditolak untuk ditayangkan oleh berbagai stasiun televisi Indonesia. Dari 51 judul yang diseleksi hanya terdapat lima karya yang diperuntukkan sebagai tontonan anak-anak, tiga diantaranya menampilkan kualitas terbaik sehingga lolos seleksi. Yaitu "Doa di Bilik Santri", "Bekisar Merah" ddan "Uti Ingin Naik Mobil di Hari Sabtu". Komite Seleksi juga mencatat sebanyak 36 judul (59%) dari 61 peserta, mengandung sikap kebencian pada perempuan (Misoginis) dan cenderung mengandung bias gender, dalam skala dan derajat yang berbeda-beda. Komite Seleksi juga mengusulkan agar program acara Film Cerita Televisi kembali dihidupkan oleh para insan perfilman maupun para pengelola stasiun televisi Indonesia sebagai program acara unggulan yang dapat ditawarkan pada masyarakat.
Sebagai hasil akhir Komite Seleksi Film Televisi FFI 2004 menetapkan 15 peserta yang lolos seleksi sebagai berikut:
1. Kidung
2. Panggil Aku Puspa
3. Doa di Bilik Santri
4. Wo Aini Indonesia
5. Di Bawah Langit Jakarta
6. Jermal
7. Bekisar Merah
8. Uti Ingin Naik Mobil di hari Sabtu
9. Perayaan Besar
10. Hsiau Tsing
11. Kutunggu Kau di Pasar Minggu
12. Taxi Blues
13. Istri
14. Pria idaman
15. Sendal Bolong untuk Hamdani
Dewan Juri Film Pendek FFI 2004
Dengan anggota: Gatot Prakosa, Alexander Sihar, Seno Joko Suyono, Hera Diani, Bambang Supriadi. Dewan Juri Film Pendek FFI 2004 sejak 26 oktober sampai dengan 11 November 2004 telah menyeleksi dan menilai 90 judul film pendek, dengan satu judul rusak secara teknis. Sebagai hasil akhir diputuskan 12 judul Film Pendek menjadi film pilihan untuk dinominasikan, yaitu:
1. Blits (Ody Harahap)
2. Dajang Soembi: Perempoean Jang Dikawini Andjing (Edwin)
3. Di Antara Masa Lalu dan Masa Sekarang (Eddie Cahyono)
4. Djedjak Darah: Surat Teruntuk Adinda (M. Aprisiyanto)
5. Durian (Farishad I. Latjuba)
6. Everything's OK (Tintin Wulia)
7. Ibu (Renas Makki)
8. Is It Love? (Dian Lasvita)
9. It's Almost There (Ariani Darmawan)
10.Ketok (Tintin Wulia)
11.Peronika (Bowo Laksono)
12.Photo (Koko LF Kartiko)
surprise surpise....
Kemudian hari berlanjut seperti biasa, bagi saya berlibur di bandung merupakan kemewahan yang tak terbanding, menyenangkan dan menenangkan. Pesan pendek itu terlupakan.
"yung, ada undangan buat lu tu....!" ternyata itu adalah undangan untuk menghadiri malah pemilihan nominasi FFI 2004, di studio 1 indosiar, hari sabtu 4 november besok jam 19.00. tapi....kok saya agak males dateng yaaa.....
duh...malasnya malasnya....
------------------------------------------------
SINEMA PILIHAN JURI FESTIVAL FILM INDONESIA 2004
JAKARTA (12/11/2004)
Akhirnya Panitia dan Anggota Seleksi Festival Film Indonesia (FFI) 2004 Bidang Penjurian, di Auditorium Gedung Film mengumumkan Sinema-Sinema pilihan hasil penilaian. Pada kesempatan tersebut diumumkan beberapa Sinema Cerita untuk Bioskop, Sinema Dokumenter, Sinema Televisi dan Sinema Pendek yang berhak maju ketahap berikutnya.
Komite Seleksi Film Cerita untuk bioskop FFI 2004
Dengan anggota: George Kamarullah, Jay Subiakto, Marselli Soemarno, Niniek L Karim, Djenar Maesa Ayu, Embi C Noer, Noorca M Massardi, N Riantiarno, Eddy D Iskandar, Lusiana Rumintang, Alex Chandra. Merekomendasikan kepada Dewan Juri FFI 2004 maupun kepada Penyelenggara FFI tahun 2004 dan tahun-tanun yang akan datang, bagi peserta yang dari awal pembuatannya menggunakan kamera digital kemudian diblowup menjadi seluloid, harus menginformasikan data teknisnya sebagai pertimbangan Dewan Juri. Rekomendasi lainnya adalah pemisahan penilaian dan penghargaan antara film cerita yang menggunakan materi seluloid dengan film cerita yang menggunakan kamera video digital atau menyelenggarakan festival film digital yang terpisah dari festival film seluloid.
Komite Seleksi Film Cerita untuk Bioskop 2004, pada kesempatan tersebut juga menetapkan 7 (tujuh) Sinema yang berhak maju ke tahap penilain selanjutnya. Adapun ke 7 Sinema Bioskop tersebut sesuai dengan urutan yang di unggulkan terdiri dari :
1. ADA APA DENGAN CINTA ? MILES PRODUCTIONS
2. ARISAN! KALYANA SHIRA FILM
3. PETUALANGAN SHERINA MILES PRODUCTIONS
4. MARSINAH GEDAM SINEMUDA PERKASA
5. ELIANA, ELIANA MILES FILM/I SINEMA
6. PASIR BERBISIK SALTO FILM/CAMILA INTERNUSA
7. MENGEJAR MATAHARI SINEMART INDONESIA & KIPAS COM
Dewan Juri Film Dokumenter FFI 2004
Dengan anggota: Hamsad Rangkuti, German G Mintapraja, Gerzon R. Ayawailla, Adi Pranajaya merangkap sebagai Sekretaris dan Hadi Artomo S.Sn. yang merangkap sebagai Ketua. Menetapkan Film Dokumenter FFI 2004 yang lolos seleksi ke tahap selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Abrakadabra Ragam MMN
2. Cendrawasih dari Berawai SCTV
3. Di Balik Pembajakan Woyla Metro TV
4. Derita Korban Pelacuran di Negeri Jiran SCTV
5. Hitam-Putih Super Semar Trans TV
6. Lama Fa, Pemburu Paus RCTI
7. Masyarakat Pemburu Paus TV7
8. Manisnya gula Selundupan SCTV
9. Penyelundupoan Kayu Ilegal SCTV
10.Panggung Untuk Sjahrir PT. SET Film
11.Student Movement Indonesia PT. Mitra C.V.
12.Topeng Malang:
Ketika Alam Nyata & alam Ghaib Menyatu SCTV
13.Tidung dan Sebuah Nirwana AIR Sinema
14.Untuk Kaum Muda IKJ
15.Youth on The Edge Off Stream M&D
Komite Seleksi Film Televisi FFI 2004
Dengan anggota: Veven SP Wardhana, Christantiowati, Debra yatim, Hartanto, Alex Kumara, Naratama Rukmananda, Ging Ginanjar, Mayong Suryoleksono dan Ratna Sarumpaet sebagai Ketua. Ratna pada kesempatan ini mengungkapkan Komite Seleksi Film Televisi FFI 2004 telah menyaksikan, menyeleksi dan mengevaluasi 61 Film televisi yang berdurasi antara 71 menit hingga 112 menit, sejak tanggal 28 Oktober hingga 11 November 2004. Selain meloloskan 15 judul untuk selanjutnya dinilai lebih khusus oleh dewan juri.
Ratna pada kesempatan yang sama juga mengungkapkan, Komite Seleksi Film Telvisi FFI 2004 mencatat beberapa hal khusus antara lain beberapa judul yang lolos seleksi ternyata merupakan film-film yang belum pernah ditayangkan, dan sebagian sudah ditolak untuk ditayangkan oleh berbagai stasiun televisi Indonesia. Dari 51 judul yang diseleksi hanya terdapat lima karya yang diperuntukkan sebagai tontonan anak-anak, tiga diantaranya menampilkan kualitas terbaik sehingga lolos seleksi. Yaitu "Doa di Bilik Santri", "Bekisar Merah" ddan "Uti Ingin Naik Mobil di Hari Sabtu". Komite Seleksi juga mencatat sebanyak 36 judul (59%) dari 61 peserta, mengandung sikap kebencian pada perempuan (Misoginis) dan cenderung mengandung bias gender, dalam skala dan derajat yang berbeda-beda. Komite Seleksi juga mengusulkan agar program acara Film Cerita Televisi kembali dihidupkan oleh para insan perfilman maupun para pengelola stasiun televisi Indonesia sebagai program acara unggulan yang dapat ditawarkan pada masyarakat.
Sebagai hasil akhir Komite Seleksi Film Televisi FFI 2004 menetapkan 15 peserta yang lolos seleksi sebagai berikut:
1. Kidung
2. Panggil Aku Puspa
3. Doa di Bilik Santri
4. Wo Aini Indonesia
5. Di Bawah Langit Jakarta
6. Jermal
7. Bekisar Merah
8. Uti Ingin Naik Mobil di hari Sabtu
9. Perayaan Besar
10. Hsiau Tsing
11. Kutunggu Kau di Pasar Minggu
12. Taxi Blues
13. Istri
14. Pria idaman
15. Sendal Bolong untuk Hamdani
Dewan Juri Film Pendek FFI 2004
Dengan anggota: Gatot Prakosa, Alexander Sihar, Seno Joko Suyono, Hera Diani, Bambang Supriadi. Dewan Juri Film Pendek FFI 2004 sejak 26 oktober sampai dengan 11 November 2004 telah menyeleksi dan menilai 90 judul film pendek, dengan satu judul rusak secara teknis. Sebagai hasil akhir diputuskan 12 judul Film Pendek menjadi film pilihan untuk dinominasikan, yaitu:
1. Blits (Ody Harahap)
2. Dajang Soembi: Perempoean Jang Dikawini Andjing (Edwin)
3. Di Antara Masa Lalu dan Masa Sekarang (Eddie Cahyono)
4. Djedjak Darah: Surat Teruntuk Adinda (M. Aprisiyanto)
5. Durian (Farishad I. Latjuba)
6. Everything's OK (Tintin Wulia)
7. Ibu (Renas Makki)
8. Is It Love? (Dian Lasvita)
9. It's Almost There (Ariani Darmawan)
10.Ketok (Tintin Wulia)
11.Peronika (Bowo Laksono)
12.Photo (Koko LF Kartiko)
1 Comments:
hehe, iyah....hitam putih 2004 : ri-1; konsep pengganti kaleidoskop akhir tahun yang biasa kita buat.
Post a Comment
<< Home