Anonymous said...
U know what, u are re(a)lly an expert in swearing...
But it's bad dude, absolutely bad...... dude....
----------------------------------------------------
kawan, tentang hal memaki, segala serapah serta menyumpah atau mengomel bagi saya berfungsi sebanding dan ekuivalen dengan fungsi pelepasan dalam metabolisme tubuh.
Maafkan saya apabila serapah saya terasa tidak mengenakkan, karena kotoran hasil pelepasanpun pasti berbau tidak sedap. Tetapi, kotoran kan harus dikeluarkan, karena bila tidak tubuh kita akan keracunan...
kejengkelan yang dikeluarkan pasti tidak mengenakkan untuk didengarkan, karena bentuknya pasti tidak menyenangkan, tapi toh saya selalu berpikir kalau kejengkelan harus juga disalurkan sama seperti layaknya kotoran dalam tubuh kita...
mungkin cara melepaskannya yang membuat tidak berkenan, karena kebiasaan kita membuang kotoranpun bermacam. ada yang harus jongkok, baru keluar setelah duduk, mungkin ada yang mesti ditingkahi suara merdu ricik air sungai, atau mungkin tetap ada yang merasa nyaman dengna hanya jongko di lubang pasir yang digali untuk kemudian ditutupi setelah kotorannya dibuang...
silahkan kawan...
maafkan saya bila cara saya membuang kotoran tidaklah berkenan, tapi itulah yang membuat saya nyaman. terkahir adam smith pernah menulis dalam buku tebalnya "don't try to do good, let good emerge as byproduct of selfishness" dan itulah yang saya lakukan.
U know what, u are re(a)lly an expert in swearing...
But it's bad dude, absolutely bad...... dude....
----------------------------------------------------
kawan, tentang hal memaki, segala serapah serta menyumpah atau mengomel bagi saya berfungsi sebanding dan ekuivalen dengan fungsi pelepasan dalam metabolisme tubuh.
Maafkan saya apabila serapah saya terasa tidak mengenakkan, karena kotoran hasil pelepasanpun pasti berbau tidak sedap. Tetapi, kotoran kan harus dikeluarkan, karena bila tidak tubuh kita akan keracunan...
kejengkelan yang dikeluarkan pasti tidak mengenakkan untuk didengarkan, karena bentuknya pasti tidak menyenangkan, tapi toh saya selalu berpikir kalau kejengkelan harus juga disalurkan sama seperti layaknya kotoran dalam tubuh kita...
mungkin cara melepaskannya yang membuat tidak berkenan, karena kebiasaan kita membuang kotoranpun bermacam. ada yang harus jongkok, baru keluar setelah duduk, mungkin ada yang mesti ditingkahi suara merdu ricik air sungai, atau mungkin tetap ada yang merasa nyaman dengna hanya jongko di lubang pasir yang digali untuk kemudian ditutupi setelah kotorannya dibuang...
silahkan kawan...
maafkan saya bila cara saya membuang kotoran tidaklah berkenan, tapi itulah yang membuat saya nyaman. terkahir adam smith pernah menulis dalam buku tebalnya "don't try to do good, let good emerge as byproduct of selfishness" dan itulah yang saya lakukan.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home